Jumat, 03 Februari 2023

Hore dan Amat Suka #4

 

Sungguh Senang Amat Suka. Jadikan Pelajaran yang menyenangkan. Suasana yang kondusif perlu diciptakan. Hal ini untuk menjaga agar kegiatan berlangsung lancar. Baik susana tempat dan juga pelaku belajarnya. Upaya itu dengan hal sederhana. Ada sapa senyum dan semangat.

Sehingga saat pelajaran akan dinantikan siswanya. Mereka telah terikat secara psikis dan pikirannya. Kapan ada materi pelajaran lagi. Ada rasa kepingin mengulang dan melakukan lagi.

Mereka merasakan kecewa kala tak dapat beraktifitas. Apalagi bermain bersama dan juga bertanding anatar sesama. Di dalam pelajaran olahraga ini mereka bisa beraksi unjuk diri.

Lebih khusus saat pelajaran olahraga. Mereka anak didik merasa  susah saat jam olahraga kosong. Bisa karena hujan atau guru tak datang. Anak-anak jadi tak main olahraga. Biasanya sepak bola atau jalan-jalan susur dusun. Atau aktifitas keceriaan kala pelajaran tersebut.

Anak didik sejak awal menunggu di sekolah. Harapannya kala guru datang dan  akan bisa aktifitas dengan senang. “Hore...hore Pak Guru datang!” ekspresi keceriaan diri mereka. Anak yang menunggu guru datang.

Antusias mereka juga tak diragukan. Tak ada kata lelah bila sudah bergerak. Apalgi bila ada hadiah yang menanti. Semisal uang seribu. Atau apalah yang mereka suka.

Tak mau melewatkan. Tiada hari bila tak ada pelajaran olahraga. Entah apa yang menggugah untuk ini. Yang jelas sikap mereka layak dipertahankan. Dan bisa diterapkan pada diri kita setelah tak anak-anak lagi.

Gemar olahraga dan budaya olahraga. Seperti aktifitas tarik nafas dan gerak setiap harinya. Jangan sampai terlewatkan untuk aktifitas fisik kita.

Mereka aktif. Karena senang dan memang  butuh ekspresi diri. Apalagi belum kenal lelah. Seperti mesin saja. Hanya saat bahan bakar habis ia mandek. Pasalnya lapar.

Mengutarakan minatnya.”Ayo jalan sehat,Pak!” Ketua kelas bawah mengajak gurunya. Mereka ingin mengunjungi tempat belajar kala masih TK.  dulu. Mereka kenang dan menerangkan kala TK dulu. 

Ada aba-aba ,"Ayo!"   Maka serentak mereka ternyata kompak. “Ayo,Pak!” dan berulang mengajak bila belum dilaksanakan. Hebatnya semangat mereka. Luar biasa.

"Kok hanya sebentar."  Bila aktifitas usai laksana sekejap saja. “Minggu depan kita lanjutkan!” Sudah diapresiasi dan direncana tetap masih menawar lagi. Waktu seperti berputar amat cepat.

Apalagi saat ada kelas lain yang diperlakukan dengan aktifitas yang berbeda. “Kelas empat saja ke sana lho,Pak!” mereka proes. Yha kala kelas itu susur dusun ke bukit Mijil. “Baiklah bisa kita lakukan!” dan mereka serempak “Horee!”


dokpri

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar