Rabu, 08 Februari 2023

Ajar Buat Tulisan Non Fiksi Bersama Bu Musiin

 



Kiranya bahasa yang digunakan dengan bahasa denotasi. Nyata dan berdasar fakta dan data.  Hal yang diperhatikan

Adapun Pengertian Tulisan Nonfiksi

Tulisan Nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta.Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena - fenomena aktual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenaran nya dengan empirik.

1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual

2. Objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca

3. Bahasa bersifat denotatif,apa adanya

4. Penjelasan berupa fakta/ gagasan ( tabel,infografis,diagram)

 

Langkah Pertama Pratulis

1.            Menentukan tema

2.            Menemukan ide

3.            Merencanakan jenis tulisan

4.            Mengumpulkan bahan tulisan

5.            Bertukar pikiran

6.            Menyusun daftar

7.            Meriset

8.            Membuat Mind Mapping

9.            Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.            Pengalaman pribadi

2.            Pengalaman orang lain

3.            Berita di media massa

4.            Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.            Imajinasi

6.            Mengamati lingkungan

7.            Perenungan

8.            Membaca buku

9.            Survey

10.          Wawancara


Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan


Langkah tulisan yang disusun bisa dibuat buku.

anotomi Buku

1.            Halaman Judul

2.            Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.            Halaman Daftar Isi

4.            Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.            Halaman Prakata

6.            Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.            Bagian /Bab

8.            Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.            Halaman Glosarium

10.          Halaman Daftar Pustaka

11.          Halaman Indeks

12.          Halaman Tentang Penulis


Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.    Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

2.   Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3.   Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Selamat membuat karya. Salam sukses.

Minggu, 05 Februari 2023

Guru adalah Sahabat Buku #5






Profil guru yang baik'perlu bersahabat dengan buku. Ujudnya dengan membacanya. Hal ini sebagai media dalam berkomunikasi yang baik. Dan perlu dijaga sepanjang waktu. Disapa dan diajak komunikasi.

Kita meluangkan sedikit waktu. Dengan buka-buka halamannya. Sehingga secara psikologis terjalin keakraban. Layaknya seorang yang sangat dirindukan. 

Selalu ingat dan kunjungi mereka agar kian cinta. Di halamannya yang luar tentu ada narasinya. Membaca walau kulitnya dan sekian kalimat inti.

Apalagi saat ada info baru. Edisi terbitan terkini. Dan juga bisa sambil menikmati menu layaknya di angkringan. Ada yang segar tentunya.

Ternyata di toko buku masih ada para penikmat buku. Mereka juga dari kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak. Kian baik juga anak-anak.

Banyak terpampang menu buku. Baik materi sekolah dan juga pengayaan. 

Senangnya bisa menjadi salah satu cara untuk memupuk kemampuan diri. Melihat dengan jelas karya mereka. Penulis yang kreatif.

Mereka ada yang terjun langsung dan praktik dalam tulisan itu. Wow jadi tantangan kita.

Salam semangat.

Jumat, 03 Februari 2023

Hore dan Amat Suka #4

 

Sungguh Senang Amat Suka. Jadikan Pelajaran yang menyenangkan. Suasana yang kondusif perlu diciptakan. Hal ini untuk menjaga agar kegiatan berlangsung lancar. Baik susana tempat dan juga pelaku belajarnya. Upaya itu dengan hal sederhana. Ada sapa senyum dan semangat.

Sehingga saat pelajaran akan dinantikan siswanya. Mereka telah terikat secara psikis dan pikirannya. Kapan ada materi pelajaran lagi. Ada rasa kepingin mengulang dan melakukan lagi.

Mereka merasakan kecewa kala tak dapat beraktifitas. Apalagi bermain bersama dan juga bertanding anatar sesama. Di dalam pelajaran olahraga ini mereka bisa beraksi unjuk diri.

Lebih khusus saat pelajaran olahraga. Mereka anak didik merasa  susah saat jam olahraga kosong. Bisa karena hujan atau guru tak datang. Anak-anak jadi tak main olahraga. Biasanya sepak bola atau jalan-jalan susur dusun. Atau aktifitas keceriaan kala pelajaran tersebut.

Anak didik sejak awal menunggu di sekolah. Harapannya kala guru datang dan  akan bisa aktifitas dengan senang. “Hore...hore Pak Guru datang!” ekspresi keceriaan diri mereka. Anak yang menunggu guru datang.

Antusias mereka juga tak diragukan. Tak ada kata lelah bila sudah bergerak. Apalgi bila ada hadiah yang menanti. Semisal uang seribu. Atau apalah yang mereka suka.

Tak mau melewatkan. Tiada hari bila tak ada pelajaran olahraga. Entah apa yang menggugah untuk ini. Yang jelas sikap mereka layak dipertahankan. Dan bisa diterapkan pada diri kita setelah tak anak-anak lagi.

Gemar olahraga dan budaya olahraga. Seperti aktifitas tarik nafas dan gerak setiap harinya. Jangan sampai terlewatkan untuk aktifitas fisik kita.

Mereka aktif. Karena senang dan memang  butuh ekspresi diri. Apalagi belum kenal lelah. Seperti mesin saja. Hanya saat bahan bakar habis ia mandek. Pasalnya lapar.

Mengutarakan minatnya.”Ayo jalan sehat,Pak!” Ketua kelas bawah mengajak gurunya. Mereka ingin mengunjungi tempat belajar kala masih TK.  dulu. Mereka kenang dan menerangkan kala TK dulu. 

Ada aba-aba ,"Ayo!"   Maka serentak mereka ternyata kompak. “Ayo,Pak!” dan berulang mengajak bila belum dilaksanakan. Hebatnya semangat mereka. Luar biasa.

"Kok hanya sebentar."  Bila aktifitas usai laksana sekejap saja. “Minggu depan kita lanjutkan!” Sudah diapresiasi dan direncana tetap masih menawar lagi. Waktu seperti berputar amat cepat.

Apalagi saat ada kelas lain yang diperlakukan dengan aktifitas yang berbeda. “Kelas empat saja ke sana lho,Pak!” mereka proes. Yha kala kelas itu susur dusun ke bukit Mijil. “Baiklah bisa kita lakukan!” dan mereka serempak “Horee!”


dokpri

 

Proofreading sebelum di-Publish#12

 Pak D sebutan Pak Susanto selaku narasumber di materi ini . Bu Ewi selaku moderator memberi masukan. "Ayo gas bila cepat kelar dalam meresume! Gunakan HP dan laptop!"

Langkah sebelum tulisan di-publish. Adalah melakukan proofreading. Agar tulisan sedikit salahnya. 

Pak D. memberikan materinya. yang dibuka dengan salam. "Apa kabar,Pak?"

"Alhamdulillah,baik. Bu!"

"Maaf tak tepat waktu!" Pak D masih menambahkan katanya. 

"Tak masalah,Pak!" 

Pak D dalam awal kata. "Proofreading kalian percaya bisa!" Pak masih mencari pengikut di acara ini.

Pak Dyang  alumni 15 pada KBMN. Yang lulus dengan terbitkan buku Berani Menulis dalam 20 Hari.Dan di angkatan 19 diajak mengisi. 

"Ada resume-nya dan pembaca tinggal lihat!" Ajak Pak D

KBMN 28 sebagai hal yang menantang. Ia menyampaikan ,"soal proofreading ,apa,mengapa,bagaimana. efektif,kah? susunannya, subtansinya.

Proofreading menjadi jeda dalam publish. Maksudnya penulis jangan segera kirim karyanya  sebelum dilakukan ini. 

Proofreading yakni membaca ulang sebelum dipublikasikan.  Berguna untuk meminim-kan kesalahan. Orangnya bernama proofreader bukan sekedar bahwa tulisan kurang tanda baca.  Termasuk disini kalimatnya 

Selama 10 menit Pak  D minta  time out. Selang sepuluh menit lebih sebelas detik kegiatan dimulai lagi. "Bahwa proofreading adalah sesuatu yang mudah."

Bila tulisan usai maka lakukan self sediting. dengan langkah ,pertama endapkan selama waktu  tertentu.Kedua dengan meminta teman untuk membaca. Ketga meminta proofreader Keempat menggunakan editing tools.

Selesai nilais janagna langsung kirim. Endapkan. Yang baca anak,istri atau kita sendiri dengan keras. Bila kepada proofreader harus kasih penghargaan. MS words dengan google doc. editing tools. Memperbaiki tipo di google doc. 

Alat bantu proofreading adalah EYD. (KBBI yang sejak 16 Agustus 2022 dengan (EYD)

Ada perubahan pada Maha yang dipisah berkaitan dengan Tuhan ,misal Maha Pengasih

Jeda..! 10 menit Time out kedua. 

Dilanjutkan sesi tanya jawab. 










Kamis, 02 Februari 2023

Energi dari Senang #3

Senangnya bila ikut pelajaran olahraga. Entahlah ini dari SD sampai SMA kok bisa begitu. Ini aku rasa selama menjalani kegiatan belajar mengajar. Karena pertama kalinya mengajar di sebuah SMK di kota lurik.

Anak-anak suka sekali. Sampai ada yang kala itu berangkat sekolah hanya pas pelajaran olahraga. Sungguh gila memang anak ini.

Bila di SD anak tak mau berhenti olahraga. Apalagi saat tanding merebut hadiah. Padahal hanya seribu saja.
Mereka bilang sungguh senang bikin semangat luar biasa.

Ia susah bila olahraga sampai jam-nya kosong.

dok.pri 





Rabu, 01 Februari 2023

Mading sekolahku #11

Majalah dinding sekolahku baru' mletre.Sudah lama antara mati dan hayat. Kini jelang akreditasi mendadak hidup kembali. 

Suntikan dan  infus serta pasokan oksigen full. Bisa bangkit dari tidur.

Untuk mengaktifkan perlu kesiapan. Baik guru dan murid. Sama-sama untuk mengisi. Pernah ada teknik mading yang diluncurkan dengan dibuat semacam koran kecil. Satu halaman dan diprint dicetak  seperti banner. Dari ini selain tahan air dan panas juga bisa dibaca dengan baik. 

Konten Mading untuk itu perlu ilmunya. Paling tidak adanya sarana menyalurkan informasi.

Bagi sekolah dasar tentunya beda dengan lanjutan. Yang sudah lebih kompeten. Tinggal nyuruh mereka dah oke.

Di sekolahku cukup dengan puisi.pantun yang sifatnya ringan.
Yang penting anak kenal dan mau aktif ikut mengelola madingnya.

Di KBMN mendapat ilmu yang sekian banyak dan dapat diterapkan sesuai dengan kondisi sekolah kita 
 

Guru Bejo #2 FC

Guru Sungguh Beruntung Mengajar di Desa. Padahal kita dimanapun tinggal bahwa bumi kita pijak milik Sang Khalik. Kita diperintah memakmurkannya. Lewat amal sholih kita. Seorang guru harus mampu mengemban amanah ini. Dengan bekal ilmu yang diperoleh di meja pendidikan selama sekian tahun. Sudah paling tidak 17-an tahun menerima ilmu dari guru-guru kita. Dan kini warisan itu kita sampaikan pada anak didik kita. Kelangsungan transfer ilmu harus langgeng. Contoh sederhana sebagaimana even lari estafet. Sebuah kesinambungan dengan membawa misi satu generasi ke generasi berikutnya. Proses secara estafet yang terus digelorakan untuk kemajuan kehidupan manusia dan alamnya.

 Lewat mediasi ilmu maka hidup akan terarah dan mampu memperlakukan setiap soal kehidupan dengan bijak. Mampu membedakan yang baik dan tidak. Hal ini betapa pentingnya ilmu. Apakah sama orang yang berilmu dan tidak. Hanya orang yang arif yang mampu membedakannya. Sehingga tumbuh untuk belajar di setiap saat. Untuk senantiasa mengembangkan dan menyebarkan ilmu dan ketrampilan kepada siswnya. Dalam hal ini sebagai agen pembelajarnya berada di sekolah kita. Bermodal rasa cinta untuk menyebarkan ilmu. Seorang guru selalu mengabarkan berita kebaikan pada siswanya. Ia adalah sebagai makhluk Sang Khaliq. Seorang guru yang bertugas di desa. 

Betapa senangnya saat jadi guru di desa. Sudah 12-an tahun menantikan menjadi guru yang layak. Bukan berarti layaknya kehidupan. Yang kala itu masih kesana-kemari mencari sekolah. Hanyalah dengan mencoba dan mencoba. Ada pesan saat masuk SMK di kota Lurik.”Disini tak ada imbalan yang pantas. Gajinya tak standar. Semoga jalan ini sebagai batu loncatan ke jenjang lebih baik!” Aku ingat selalu pesan kala itu. Dan kini terjawab dengan jelas. Sebuah nikmat yang banyak pada diri guru. Kian naiknya fasilitas mengajar seharusnya kian baik pelayanannya. 

Termasuk dalam meningkatkan kualitas ketrampilan dan lkemampuan diri guru. Alamnya bagus kala masuk daerah yang dianggap desa. Ternyata disini ada bberapa nilai yang masih kuat. Persaudaraan yang demikian lekat. Ada tegur sapa yang masih terjaga. “Nderek langkung,Pak!” kata seorang siswa yang lewat di depan rumah warga desa. Siswaku kuajak jalan keliling dusun. Dan kebetulan berpapasan dengan warga setempat. Di desa media ajarnya banyak dan tak harus beli. Mulai dari tumbuhan dan juga sarana prasarana sebagai media belajar. Seperti daun pisang,kelapa dan rumput kolo jono yang masih tumbuh subur. Bahkan alam itu masih jauh dari polusi udara dari pabrik.

 Masyarakat yang antusias setiap ada momen yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Semisal anak didik mau main drum band secara kebetulan dibuatkan alat itu. Warga desa sebagai pengrajin alat musik tersebut. Dan masih beberapa hal lainnya layak diperhatikan. Kerukunanwarga dan komponen masyarakat yang solid. Sebagaimana ada tawaran untuk merampungkan pagar dan mushola yang diunggah lewat grup sekolah. Dan juga lewat kotak masukan sekolah. gambar dok pri.

Selasa, 31 Januari 2023

Guru Wajib Mengenal Anak Didik #1 Februari Ceria

 


dokumen pribadi

Tak kenal maka tak sayang. Kata peribahasa yang masih layak hingga kini. Kaitan selaku guru  yang baik maka berupaya untuk mengenal anak didiknya. Paling tidak ada satu atau dua bahkan satu kelas untuk dihafal namanya. Ada keuntungan bila anak yang bisa dikenal itu akan  jadi jujugan saat menyapa. Misalnya ,”halo Mas Eko atau sebut Mas yang lainnya!”  Sehingga saat menyapa halo kepada muridnya ada yang nyambung. Ada perhatian yang sudah dibawa sejak awal kegiatan pembelajaran.

 

Kita harus bisa kenali semuanya. Karena seorang guru itu juga  jadi sorotan masyarakat. Tak kalah gesit sehingga guru harus  tahu dengan mereka yang ada di sekitarnya.  Termasuk kondsi lingkungan yang ada. Sebab  disitu ada populasi manusia bermacam model karakternya. Mereka selalu membidik setiap langkah yang ada pada guru.

Apalagi soal penghasilan. Ini jadi yang riskan. “Hanya gitu-gitu saja bayarnya banyak!” Ini pernah aku alami kala melewati sekelompok warga yang di ladang.

Dengan cukup ramah kita sampaikan salam. “Matur nuwun!”

 

Tak lepas ini semua selaku guru harus pandai membawa diri dalam kancah kehidupan yang kompleks. Kian merebaknya budaya serba cepat dan berubah terus akan membuat tatanan hidup juga kian dinamis. Menyebabkan mereka kritis dan setiap saat bisa melontarkan opini. Mampu menilai dan membuat solusi yang cerdas.

 

Seorang guru yang setiap hari berada di lingkungan sekolah. Lebih khusus di lingkungan ini  harus akrab dan bisa komunikasi dua arah dengan anak didik kita. Kenali anak didiknya sehingga menjadi jembatan yang mampu mengantarkan materi yang kita sampaikan. Dan bersama komponen pendidikan lainnya.

 

Kala berkecimpung di sekolah dasar (SD) yang anak didik dengan usia SD yang berusia 7 sampai 12 tahun. Mereka masih sederhana sekali pola berfikirnya. Mereka masih berfikir verbal. Sehingga sebagai guru harus jelas-jelas dalam

menyampaikan muatan apa yang kita sampaikan. Dalam hal ini materi pendidikan. Lebih lagi pada mata pelajaran olahraga yang jelas langsung praktik.

 

Bagi anak SD adalah ditahapan suka bermain.  Sehingga dalam mapel Pendidikan Jasmani dan Kesehtan (PJOK) dikemas dengan beberapa materi yang menarik. Dapat dengan memodifikasi dari materi yang sebenarnya. Misalnya permainan sepak bola bisa dengan menggunakan bola plastik atau modif dengan plastik yang dibuat mirip bola sebenarnya.

 

 Menjadi pendamping yang baik.sehingga bila sudah akrab akan mudah masuk pada diri mereka. Dan mampu menjadi narahubung dari dirinya dan diri guru. Mereka mau apa dan kita mau apa. Sehingga ada titik temu diantara kita dalam pembelajaran ini. Ada rambu yang akan kita lalui dan apa saja yang harus disiapkan agar kita bisa selamat dan mendapatkan apa yang akan menjadi tujuan kegiatan ini.

 

Mengerti dan mengarahkan. Apa yang menjadi tujuan dalam pembelajaran. Anak didik mejadi paham dengan aktifitasnya. Semisal di PJOK mereka akan ceria dan dapat melakukan gerak-gerak dasar secara baik. Lebih dari itu mereka tumbuh semangat dan kesegaran jasmaninya juga baik.

 

 

Guru yang Diidamkan

 Guru baik itu biasa. Sebagai mediator dalam belajar bagi siswa-siswanya. Peran sebagai teladan dan juga kemampuan baik secara kognitif dan psikomotorik, lokomotorik.

Kini dunia digital juga menuntut untuk bisa mengguynakan. 

Ibu Tuti sebagai moderator. Penggunaan media gadget yang harus dijalankan. 

yang gayeng kala berbagi cerita. Dari Bu Yeni selaku guru SMK dalam mengembangkan diri. Sebagai pibadi yang lebih dewasa dibanding usia SD.

Guru yang tak hadir karena sakit dicari oleh mereka. Karena mampu mendampingi siswanya. Dengan pendekatan bukan dengan bicara saja. Memperkenalkan pembicaraan dua arah. 

di sekolah akan menarik siswa dan juga orang tuanya. Mereka merasa happy dan kompak. 

Seorang guru, sebagai contoh di rumah dan baru ke luar. Sebagai teman berbagi dan merasakan masalah anak-anaknya.

Guru sebagai tuntutan hati. Bukan sekedar gugur kewajiban dalam bertugas. Super sabar dengan menghadapi anak didiknya. 


Senin, 30 Januari 2023

Trik Nulis Cerita Fiksi

 


Menu yang menyenangkan saat ada info dari KBMN mengabarkan soal membuat cerita fiksi. Termasuk didalam juga cerpen.

Karya ini juga bisa jadi sarana untuk menuangkan ide kreatif. Baik dari kejadian keseharian dan sekedar menikmati nuansa fantasi.

Bagi tiap-tiap orang dapat menggunakan media sumber ide yang beragam.

Ada yang dari kejadian nyata yang dikemas dan dibumbui sehingga kian sedap dibaca. 

Dari hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Pak Sudomo. Beliau dengan apiknya mampu membuat cerita fiksi. Kala membaca di link yang dibuatnya.

Rangkaian kata-kata dan kejadian yang runtut mampu membawa pembaca seakan masuk ke dalam cerita. 

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan referensi untuk kita. Kala nulis cerita fiksi.

Meneuntukan tema adakah yang bisa dijadikan pilihan. Tergantung dari diri kita. Pas-nya nulis tema apa. 

Dengan alur yang runtut. Dari umum ke khusus atau sebaliknya. Persoalan yang muncul baru ada penyelesaian. 

Dalam cerita ada dialog agar urip. dengan disertai perilaku orangnya.

Tentunya juga tempat cerita berlangsung.

Lebih nyatanya kita coba. Kita ujikan kirim ke media.

Aku coba dan bisa. Salam sukses!

Jumat, 27 Januari 2023

Benar (kah) Nulis Itu Gampang #9

 Ajar nulis butuh waktu. Juga rasa yang gamblang. Atau suasananya. Sehingga ide Itu gampang melayang.

Kali ini hadir Prof. Ngainun Naim. Praktisi dan akademisi. Seorang dosen. Sehingga dengan dunia literasi sudah jadi lalapan setiap hari.

Beliau memberikan bebungah berupa ilmu dan beberapa karya tulisnya. Dalam hal ini disampaikan diawal kata. "Tulis yang mudah sajalah" 

Soal editing perlu belakang saja. Sehingga secara psikologis tak mempengaruhi pola pikir. Hal ini berkaitan dengan menuangkan  kata 

Sudah banyak pertanyaan yang dilontarkan ke beliau. Mereka masih memandang masalah dalam  menuangkan ide. Dan diberikan trik agar saat nulis itu dari hal  bisa ditangani dan dituliskan.

Di jeda waktu ada cuplikan langkah dari perjalanan hidup yang dirangkum di vedio. Dari masa kecil yang sudah ada dan tampak ketrampilan nulisnya. 

Beliau pernah pinjam mesin ketik. dan juga rebutan membaca mading. Ia lahap tulisan di mading itu. Puluhan naskah di media yang ditolak tak membuat putus asa. 

Menembus media kala itu hingga puluhan kali. Dan ada yang tembus. Tetap dilakukan. Artikel koran Surya. Ini layaknya pecah telur. Dan menaklukkan yang lain. Jawa Pos tak sampai 10 kali. lolos. Kliping koran yang penting. untuk modal nulis. 

Kalau saya masuk Jawa Pos pas menang TTS saja. Lumayan kala itu 150. Dan sudah lebih dari 2 kali.

Senangnya bila bisa nembus koran. Atau media online. Pernah mencoba di mojok.co lumayan bisa nangkring nama kita. Plus terabadikan dan setiap saat bisa dicek.



Tiga profesi, dosen,Penulis dan Kuliah. Jogja sebagai awal nulis buku. Komitmen nulis setiap hari. Walau hanya mampu satu paragraf. Ada godaan jangan mandeg. Siapa yang tekun pasti tekan walau pakai teken. Dalam melintas kadang banyak kritikan. Itu untuk sarana kita maju. 

Tetap jalan walau pelan tetap akan sampai. 






nulis saben ndino #1

 Guru nulis itu wajib. Ini untuk membuat karya yang monumental. Semua bisa dilakukan dengan modal tekun. Setiap hari harus ada rekam jejak yang tertulis. 

Pembekalan materi yang menyangkut penulis oleh narasumber Omjay yang lebih akrab. Dan namanya Dr. Wijaya Kusumah,MPd. Seorang guru yang di atas rerata dengan sesama guru forum ini. 

Harus ikhlas dan luangkan waktu untuk kegiatan ini. Dan tentu harus dibuat resume agar ilmu itu tak lari lepaskan diri. Blog adalah media tulisnya. Selaku kawan sesama peserta KBMN harus sapa dan kunjung. 

Ada trik rahasia agar bisa nulis tiap hari maka kunjungilah kawan di blognya. Otomatis akan timbul ide baru dan layak dituliskan. 

Dan nulis dari apa yang kita suka dan kuasai karena akan menghasilkan karya yang pas. Buah dari ini bisa berprestasi Sebagaimana Omjay dengan juara di tangannya. Menulis buku pengayaan TIK. 

Nulis dengan HP juga oke. 




Rabu, 25 Januari 2023

Blog Memang Top #8

Menugar  Inspirasi dari Pak Dedi Dwitagama untuk produktif berinternet.Dengan nulis blog secara Konsisten. 

Cek keaktifan itu bisa ngecek seorang profesor. Cukup   digooling adakah dia. Kita mosok  tak ada. Kalah dengan sandal jepit bolong. 

Lewat  internet yang disorot di internet. Namun aktivitas kita yang dilacak.

Produktif yang belum ada. Bisa lihat postingan. Mendatangkan hasil dan manfaatnya. Produktif dulu nanti bisa hebat. 2 tahun berturut satu bidang jadi ahli.

Guru minimalis yang Itu saja. Datang pulang dan seragam. Padahal banyak kegiatan di luar seragam. Memang dapat apresiasi dari atasan. 

Perlu pengalaman yang kompleks. 

Produktif ada rancangan visi.ide. 

Analisis kekuatan.Percaya diri. 

Sekolah bagus supaya caption ditaruh di blog. Ada ceritanya. Pernah diabadikan di blog. Atau kondisinya yang belum baik. Kita pernah punya sesuatu yang baik.

Nulis buku. Toko buku yang sepi. Pernah kah beli dan sampai 15 tahun.

Target nulis buku baru.  Era pakai hp, wordpress, diterbitkan sesuai jadwal.

Lewat sosial media. 1 Januari Republika off. Bea penerbitan besar.

Ada dokumentator dari setiap diskusi. Di YouTube. Mengabadikan kelompok satu dengan lainnya.

Instagram juga siapkan. 

Tujuan punya blog. Tulis saja yang akan dibuat.

Blog yang pendek penting usai dan unggah. Orang mau nulis apa. Baca tulisan orang. Ikut klup. Cerita kan sekolah. Bebas tentukan langkah. Manusia baik'kala bermanfaat bagi orang lain.

Kunjungi tempat yang menarik. Main ke tempat alam'.danau Toba.

Foto perjalanan cerita kan. 

Tak ada keringat percuma.

.....

Kekurangan diblog Kompasiana.

Kompas bangkrut lenyaplah.

Dapat adsent dengan Tahapan panjang dan  ikuti langkah. Untuk itu perlu energi ekstra. 3 bulan syuting editing  upload. Sekian orang. Ata halelintar. Mereka dari Iklan. Tidak langsung. Tinggal mana yang duluan.




Go Blog For Learn

 Kenal blog perlu. Dengan adanya media ini sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar.

Siswa dapat menentukan pilihan yang tepat untuk belajar. Karena ada hal yang bisa dijadikan referensi.

Selaku guru harus tahu teknologi informasi. Penggunaan blog secara sederhana dapat jadi jembatan penghubung baik dengan siswa atau masyarakat luas.

Tulisan dalam blog sebagai media ajar. Ada interaksi sebagai warga sekolah dan dunia luar.

Sehingga konten blog harus diisi dengan muatan layak nilai yang lebih baik.

Selaku pelaku pendidikan setiap waktu bisa memberikan kabar dan juga aktivitas anak didik agar bisa dipantau oleh wali murid.

Blog semestinya disebarkan dan disuburkan. Di kalangan pelaku pendidikan di sekolah.

Selasa, 24 Januari 2023

Renjana Menulis dan Aku

 Ikut latihan teknik menulis untuk memupuk persaudaraan. Ada ribuan yang tertulis di grub WA Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI. 

Kali ini diingatkan dengan menghadirkan Bu Kanjeng. Dengan mantab memberikan bebungah berupa ilmunya. Yang abagi kita sebagai senior dalam menulis. Sudah banyak karya yang dihasilkannya. Bahkan dengan usia yang demikian masih mempunyai spirit menulis yang tak pernah padam. Ini jadi contoh dan cambuk bagi generasi di bawahnya. Agar jangan sampai kalah. Selaku guru dan juga penulis andal. 

Bahwasanya menulis sebagai upaya menuangkan ide. Agar bisa diketahui oleh orang lain. Ini butuh upaya yang tak seenaknya saja. Ada keajegan yang harus dijalani. Meluangkan dan memberikan waktu khusus untuk menulis. Baik yang ringan-ringan saja. Syukur bisa yang lebih berbobot. Seiring dengan kemampuan dan ketrampilannya masing-masing. 

Renjana menulis menjadikan semanagt untuk mewujudkan dan ada sedikit maksa soal ini. Tak ada  kata nanti dan tak  ditawar-tawar dengan hal yang sepele. Apalagi harus malas. Mari berkarya dari yang sederhana dulu. 



Mimpikan dan Mampukan Buat Buku #6

 


Teknik menulis itu perlu ilmunya. Dan itu harus dikuasai dengan baik. 

Kali ini sebuah tantangan soal membuat buku dalam waktu 2 Minggu.

Ini tantangan dan impian  dalam menulis buku mayor  yang dilimit dengan waktu dua Minggu.

Wow. Ternyata sudah ada penulis yang mampu. Mereka punya nyali dan kompetensi yang dimiliki.

Oleh Prof Edi disampaikan beberapa teknik. Yang diantaranya secata sederhana harus tahu Medan dan juga kemampuan ilmu yang relevan. Sehingga menguasai terhadap objek yang akan dibahas.

Yang jelas harus tahu pasar butuh apa. Kita memposisikan sebagai penyaji 

Dan juga paham yang lagi hit temannya. Syukur bisa menebak ke depan masalah yang dihadapi pasar.

Tinggal kita atur soal penyajiannya. 

Salam 

Senin, 23 Januari 2023

WB dan Aku #7

 Malam ini ikut kegiatan bedah teknik menulis. 

Menghadirkan ibu Ditta. Dari beliau ada beberapa oleh -oleh. Malah lebih dari itu.

Tabungan bunga'rampai yang layak simak.

Writers block (WB) yang merupakan salah satu kemandegan saat menulis. Macet yang karena kebuntuan jalan.

Bagi Bu Ditta ketika mengalami hal ini tetaplah mencari solusi. Dengan aktivitas yang ringan.

Ini dialami bagi mereka yang telah terbiasa menulis. 

Bagi kita yang baru belajar mungkin WB senantiasa menghantui.

Oleh beliau menyarankan tulis menulis itu ada gaya bebas. Pokoknya menulis saja. Jangan hiraukan kaidah yang berlaku secara ideal.

Layaknya nulis diary saja. Bahkan saat Bu Ditta nulis dengan bahasa Inggris yang masih jauh dari grammar.

Ternyata selang beberapa waktu malah jadi kenangan yang unik. Bisa jadi pembanding saat ini.

Percayalah bahwa tulisan itu ada keistimewaan pada diri kita masing-masing.